Welcome

This blog is about chids education. You can share yoer experience and information that correlate with children and their worlds. How to raise baby, negotiate with them to eat their foods, brush teeth before sleep, and so on. What a wonderfull world!

Selasa, 05 Februari 2013

Memilih Mainan untuk Anak


Dunia anak adalah dunia bermain. Karena itu anak-anak membutuhkan mainan dalam kehidupan mereka. Manfaat bermain bagi anak sangat besar. Dengan bermain anak-anak akan memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru dari segi-segi kehidupan. Bermain juga dapat melatih anak untuk mempersiapkan peranan-peranan yang akan mereka lakukan kelak di kemudian hari.
Lebih dari itu, bermain dapat merangsang daya imajinasi anak. Dengan berkembangnya imajinasi, kecerdasan dan kreativitas anak akan berkembang pula. Itulah sebabnya, berdasarkan penelitian anak-anak yang mempunyai banyak kesempatan bermain dan mengembangkan imajinasinya memiliki kreativitas dan kecerdasan lebih tinggi dari pada anak-anak yang kurang bermain dan berkhayal.
Mengingat pentingnya bermain, dunia mainan dan hiburan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan. Bermain sering disebut sebagai sistem pendidikan kedua. Pendidikan yang pertama adalah dari orang tua dan yang ketiga pendidikan di sekolah.

Prinsip Edukasi
Menyadari pentingnya mainan bagi pendidikan, selayaknya perlu disediakan mainan yang cukup bagi anak-anak kita. Namun dalam penyediaan mainan harus diperhatikan prinsip edukasinya. Mainan anak harus dapat melatih keterampilan mereka dan mengandung unsur-unsur baru yang harus ditemukan oleh anak itu sendiri.

Idealnya sebuah mainan harus mengandung beberapa unsur berikut ini:
  1. Harus mempunyai bentuk yang realistis. Maksudnya suatu mainan harus merupakan perwujudan bentuk yang memang nyata ada. Mainan yang demikian misalnya boneka yang berbentuk manusia atau kucing.
  2. Harus mempunyai bentuk yang mudah dikuasai dan digunakan oleh anak. Hal ini dimaksudkan agar anak dapat melakukan peran tertentu atau melatih keterampilan tertentu dengan mainannya. Mainan yang mengandung unsur demikian misalnya perlengkapan masak-memasak dari plastik atau telepon-teleponan.
  3. Harus mempunyai bentuk yang dapat dilepas, disusun dan dipasang dengan mudah oleh si anak. Hal ini untuk melakukan keterampilan anak serta merangsang imajinasi mereka. Contoh dari mainan yang mengandung unsur ini adalah balok-balok kayu yang dapat dipasang dan dilepas.
  4. Harus terdiri dari bagian-bagian yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam model oleh si anak. Ini juga dimaksudkan untuk merangsang imajinasi anak di samping dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan baru. Mainan yang demikian misalnya Lassy atau balok –balok kayu yang dapat dipasang, dilepas dan dibuat menjadi berbagai bentuk.

Bertahap
Maksudnya adalah memilih mainan sesuai dengan tahapan usia perkembangan.  Jika memungkinkan hal ini akan kami bahas dengan lebih lengkap pada pertemuan selanjutnya.

Minggu, 27 Januari 2013

Brain Games for 3 to 6 Month

Ini lanjutan dari tulisan sebelumnya Permainan untuk Bayi Baru Lahir. Bayi berumur 3 hingga 6 bulan dapat diajak bermain dengan otot-otot tangan dan kaki untuk mengembangkan keterampilan motorik. Menurut buku Brain Gym for Babies, melatih membantu otak menghaluskan sirkuit untuk perkembangan keterampilan motorik. Misalnya dengan beberapa permainan berikut. 

Games 1. Di mana si Kecil? Ini permainan yang menguatkan punggung dan leher. Berbaringlah dan letakkan si kecil di atas perut kita. Pegang kuat-kuat dadanya, angkat ke atas dengan menghadapkan wajahnya ke kita. Ucapkan kata-kata berikut sambil melakukan kegiatan:   
  • Di mana bayiku?
  • Ini dia (angkat ia ke wajah kita)
  • Di mana bayiku (turunkan ia ke perut kita)
  • Ini dia (angkat ia ke arah wajah kita)
Permainan ini bisa dimodifikasi dengan mengatakan kata-kata lain dengan lembut atau mencium hidung, dahi atau pipinya dengan lembut. Permainan ini dapat melatih kekuatan dan keseimbangan.
 
Hasil riset otak: Mengembangkan kekuatan dan keseimbangan merupakan dasar untuk merangkak.

Games 2. Angkat-Angkat Naik Permainan ini dimainkan ketika bayi sedang berbaring. Dengan perlahan, angkatlah satu kaki pada satu saat sambil ucapkan:
  •  Angkat kakinya
  • Satu, dua, turun (turunkan kakinya)
  • Angkat satunya dek (ulangi dengan kaki yang lain)
Ulangi dengan masing-masing lengan. Kemudian lakukan dengan dua kaki pada saat bersamaan. Lalu lakukan dengan kedua lengan pada saat bersamaan. Tidak harus urut dan boleh diulang lagi bila bayi masih tertarik. Jangan pernah memaksa segala gerakan. Jika bayi menolak, cobalah lain kali. Melatih lengan dan kaki si kecil akan membantu mengembangkan otot dan koordinasi motoriknya.
 
Hasil riset otak: Olahraga menguatkan otot-otot besar untuk menyiapkan bayi berjalan.

Games 3. Pertandingan Berguling Letakkan si kecil tengkurap di permukaan yang lembut dan rata. Lantai berkarpet dan bagian tengah tempat tidur baik untuk permainan ini. Pegang boneka teddy bear (atau boneka lain yang disukai bayi) di hadapan wajahnya dan lakukan permainan dengan boneka ini. Untuk menarik perhatian bisa dengan memanggil adik bayi atau menyanyikan lagu yang disukai si kecil. Ketika si kecil mengamati boneka itu, geserlah boneka ke pinggir sehingga mata bayi dan juga badannya ikut bergeser. Ulangi dengan menggerakkan boneka setiap beberapa waktu. Jika bayi lelah dengan permainan ini, cobalah lagi di lain hari.
 
Hasil Riset otak: Menggunakan otot secara berulang-ulang akan menguatkan otot bayi dan meningkatkan elastisitasnya untuk berguling.

Permainan-permainan di atas sebagian besar adalah untuk keterampilan motoriknya. Selain latihan motorik, melatih keterampilan visual dan bahasa juga sangat penting, begitu pula sentuhan dan perawatan dengan kasih sayang untuk menstimulasi kecerdasan emosional pada otak bayi. Pada pertemuan berikutnya kami harap dapat membahas tentang brain games untuk melatih visual, bahasa maupun emosionalnya. See u.

Rabu, 16 Januari 2013

Permainan untuk Bayi Baru Lahir

Bayi kecil yang baru berusia satu hari sekalipun, mengenali suara orangtuanya. Bila orangtua sering mengusap perut dan berbicara dengannya saat masih berada dalam rahim, ia akan mengenali suara ayah ibunya. 

Beberapa permainan berikut diambil dari buku Brain Games for Babies oleh Jackie Silberg. Games di bawah ini untuk bayi usia 0 hingga 3 bulan.

Games 1. Saat si kecil terlentang dalam boksnya, bicaralah dari pinggir boks dan panggillah namanya. Terus ucapkan namanya sampai ia menggerakkan mata atau kepalanya ke sumber suara. Berjalanlah ke sisi lain boks dan panggil namanya sekali lagi. Perlahan-lahan pijatlah badannya sambil tersenyum menatap matanya dan menyebut namanya.

Hasil Riset Otak: Semakin lembut rangsangan yang kita berikan kepada si kecil, semakin banyak sinapsis dan koneksi otak yang terbentuk.

Games 2. Gendonglah si kecil di lengan kita dan ayunkan ke depan dan belakang. Sewaktu menimang ucapkan kata-kata "Aku Sayang Kamu". Ketika mengucapkan "kamu" ciumlah bagian tubuhnya - kening, hidung, perut, jari kaki, dll. Sewaktu si kecil tumbuh besar, ia mungkin akan meminta permainan ini lagi. Permainan ini membangun ikatan antara kita dengan si kecil.
Hasil Riset Otak: Riset menunjukkan bahwa semakin sering bayi dipeluk, dibuai dan digendong, semakin ia merasa aman dan mandiri apabila ia tumbuh dewasa nantinya.

Games 3. Percakapan Bayi. Bila kita bicara dengan suara "parentase" pada si bayi berarti kita sedang mengadakan komunikasi dengan mereka dan mendorong respons lisan. Hal ini selanjutnya mengembangkan kemampuan bahasanya. 

 Hasil Riset Otak: Bayi memberi respons bila kita berbicara dengan suara "parentase", yaitu suara bertekanan tinggi yang dibuat orang dewasa ketika berbicara dengan bayi.
Games 4. Permainan Meniup. Permainan ini membantu bayi menyadari perbedaan pada setiap bagian tubuhnya. Tiup dengan lembut telapak tangan si kecil, sambil ucapkan nama bagian tubuh yang ditiup: Ini telapak tangan adek.. Kemudian cium telapak tangannya. Tiuplah bagian tubuhnya yang lain. Hampir semua bayi menyukai tiupan lembut pada siku, jemari tangan, leher, pipi dan jemari kaki.

Hasil Riset Otak: Riset menunjukkan bahwa pengalaman sensoris positif dan interaksi sosial dengan orang dewasa mendorong kemampuan kognitif bayi.

Games 5. Ini Jariku. Permainan ini menguatkan tangan dan jemari bayi. Letakkan si kecil di pangkuan kita. Masukkan jari telunjuk kita ke tangan si kecil. Ia akan menggenggam jari kita karena ini refleks alami pada bayi yang baru lahir. Tiap kali ia menggenggam jari kita, ajaklah bicara, ucapkan perkataan indah seperti: Aduh manisnya kamu, Anak mama/papa memang pintar.. atau Ini jariku.. Permainan ini juga mengembangkan keterampilan menelusuri sesuatu.

Hasil Riset Otak: Usaha untuk mengambil objek tertentu membantu otak mengembangkan koordinasi tangan-mata.

Masih banyak lagi permainan kreatif yang dapat dilakukan bersama si kecil untuk mendorong perkembangannya, misalnya berkomunikasi dengan bayi sambil menatap matanya, mendekap tubuhnya ke tubuh kita, tersenyum dan mengusap hidungnya atau mengajaknya berbicara. Menyentuh, mendekap dan menggendong bayi, tidak hanya terasa menyenangkan tetapi juga membantu pertumbuhan otaknya. Apa yang dilihat dan dicium bayi menyebabkan terbentuknya koneksi otak, terutama jika pengalaman tersebut terjadi dengan cara yang disukai, konsisten dan dapat diduga. Cara terbaik untuk mengembangkan koneksi otak tersebut adalah dengan melakukan sesuatu yang diinginkan bayi, dimulai dari orangtua dan pengasuh yang penuh kasih dan perhatian.

Menyusui Hanya dari Satu Payudara

Barusan penulis membaca artikel tanya jawab di majalah Ummi Edisi November 2012. Seorang ibu menanyakan apakah boleh menyusui dari satu payudara? Karena payudara sebelah kiri putingnya masuk ke dalam. 

Ada beberapa hal yang menyebabkan ibu tidak boleh menyusui bayi hanya dari satu payudara, alasannya adalah sebagai berikut:
  1. ASI Optimal. Menyusui harus berimbang untuk produksi ASI yang optimal. Jika hanya satu payudara yang berfungsi, maka jumlah produksi ASI yang dihasilkan akan sedikit.
  2. Kesehatan Ibu. Semakin lama ibu menyusui, semakin kecil risiko terkena kanker payudara. Jika menyusui hanya dari satu payudara, maka payudara yang tidak digunakan untuk menyusui akan kehilangan kesempatan dalam mengurangi risiko kanker ini.
  3. Keindahan. Ketika masa penyusuan berakhir, payudara yang tidak digunakan untuk menyusui cenderung berukuran lebih kecil daripada yang sering digunakan menyusui. Akhirnya payudara menjadi tidak simetris.
Bagaimana bila sudah terlanjur? Apakah payudara tersebut dapat digunakan lagi untuk menyusui? Apa saja persiapannya?

ASI dari payudara sebelah kiri dapat dipulihkan dan digunakan untuk menyusui. Syaratnya harus sabar, sebab perlu waktu setidaknya 4 minggu untuk dapat berproduksi normal. Cara yang biasa digunakan untuk 'mengaktifkan' kembali payudara adalah sebagai berikut:
  1. Persiapkan ASI dari payudara kanan dalam cangkir dan sendok.
  2. Saat menyusui, susui bayi dari payudara sebelah kiri yang diolesi ASI.
  3. Saat bayi mengisap payudara kiri, tuangkan ASI sesendok demi sesendok (dapat dilakukan oleh anggota keluarga yang bersedia membantu).
  4. Setiap menyusui selalu mulai dari yang kiri.
Pada awal melakukannya mungkin bayi akan rewel. Namun, bagaimanapun payudara perlu diisap sesering mungkin agar dapat kembali memproduksi ASI dalam jumlah cukup. Karena itu, kesabaran Ibu dan dukungan anggota keluarga lain mutlak diperlukan.

Minggu, 20 Mei 2012

Cara Menyusui yang Benar

Menyusui dalam posisi dan perlekatan yang benar membuat menyusui efektif. Posisi bayi saat menyusui sangat menentukan keberhasilan pemberian ASI dan mencegah lecet puting susu. Posisi ibu yang benar akan memberi rasa nyaman selama ibu menyusui bayinya dan membantu bayi melakukan isapan yang efektif. Ibu harus menyusui bayi dengan posisi duduk santai, punggung bersandar dan kaki tidak menggantung. Jika ibu menyusui sambil berbaring, maka harus dijaga agar hidung bayi tidak tertutup.

Cara bayi melekat pada payudara ibunya.
Tanda perlekatan bayi yang baik adalah:

  • lebih banyak areola yang terlihat di atas mulut bayi
  • mulut bayi terbuka lebar
  • bibir bawah bayi membuka keluar
  • dagu bayi menyentuh payudara ibu
Cara ibu menyangga bayinya.

  • bayi digendong merapat ke dada ibu
  • wajah bayi menghadap payudara ibu
  • tubuh dan kepala bayi berada pada satu garis lurus
  • seluruh tubuh bayi harus tersangga
Tanda bayi mengisap dengan efektif adalah bayi mengisap secara dalam, teratur yang diselingi istirahat. Pada saat bayi mengisap ASI, hanya terdengar suara bayi menelan.

Untuk mengevaluasi apakah ASI yang diberikan sudah cukup, terdapat tanda-tanda sebagai berikut:

  • setelah menetek bayi terlihat kenyang dan tertidur
  • berat badan bayi naik
  • bayi pipis > 8 kali dalah 24 jam
Bayi harus diberi ASI minimal setiap 2 jam sekali. Bila sudah 3 jam dan bayi belum menetek atau tertidur, bangunkan bayi dan dekatkan mulut bayi ke puting ibu.

Minggu, 29 April 2012

Refleks-refleks pada Bayi

Bayi yang baru lahir memiliki refleks-refleks fisiologis yang normalnya akan muncul pada bayi sehat. Refleks-refleks ini khusus hanya muncul pada bayi-bayi yang baru lahir dan menghilang pada usia-usia tertentu. Fungsinya adalah sebagai perlindungan, ada juga yang berguna untuk proses menetek. Refleks-refleks tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. ROOTING REFLEX (refleks mencari puting)
    • Cara memunculkan: sentuhlah pipi atau ujung mulut bayi. Mulutnya akan membuka dan kepalanya akan menengok ke arah sentuhan. Refleks ini sangat membantu bayi dalam mencari payudara ibu atau botol susu.
  2. SUCK REFLEX (refleks menghisap)
    • Cara memunculkan: sentuhlah langit-langit mulut bayi dengan jari, maka bayi akan mulai menghisap. Bayi prematur biasanya belum mempunyai kemampuan menghisap dengan baik. Refleks ini belum muncul hingga usia janin 32 minggu dan belum berkembang sempurna hingga usia janin 36 minggu.
  3. MORO REFLEX (Startle Reflex)
    • Refleks ini terjadi jika bayi dikejutkan oleh suara keras bahkan oleh tangisnya sendiri atau gerakan. Refleks ini dapat muncul hingga bayi berusia 6 bulan.
    • Cara memunculkan: dalam posisi supine/terlentang angkat dan topang punggung dan kepala bayi dengan 1 tangan hingga posisi setengah duduk, dengan cepat dan hati-hati lepaskan tangan sebentar. Kedua tangan dan kakinya teregang, kepala tertarik ke belakang sekejap dan bayi menangis.
  4. STEP/WALKING REFLEX (refleks melangkah)
    • Cara memunculkan: Bayi diberdirikan (dipegang pada kedua ketiaknya) dan kakinya disentuhkan lantai atau meja, ia akan melakukan gerakan seperti melangkah.
  5. GRASP REFLEX (refleks menggenggam)
    • Cara memunculkan: sentuhlah telapak tangan bayi dengan jari, maka dia akan menggenggam jari kita. Refleks ini hanya muncul hingga usia 2 sampai 3 bulan dan lebih kuat pada bayi prematur.
  6. FOOT (refleks-refleks pada kaki)
    • (1.) BABINSKI: gores telapak kaki bagian luar dengan ujung jari, maka jari-jari kakinya akan meregang dan ibu jari kaki dorsofleksi/menekuk ke arah telapak kaki. Ini adalah refleks normal dan bertahan hingga usia 2 tahun. (2.) Gores telapak kaki bagian dalam, maka jari-jari kaki akan fleksi/menekuk dan menggenggam jari pemeriksa.
  7. TONIC NECK REFLEX (Tonus Leher Asimetrik)
    • Ketika kepala bayi dimirigkan ke kiri maka lengan kirinya akan meregang lurus sementara siku lengan kanannya akan melipat. Hal ini bisa disebut sebagai posisi "pagar". Perlu diwaspadai jika refleks ini tidak menghilang juga ketika bayi berumur 6-7 bulan.
Refleks-refleks yang lain: Doll's eye (letakkan kedua jari telunjuk di telapak tangan bayi, bayi akan menggenggamnya, tarik kedua lengan bayi ke posisi duduk, mata membuka (seperti boneka)); Hand-to-mouth (Babkin) (letakkan jari di telapak tangan bayi, maka bayi akan menarik jari ke mulutnya dan mulai menghisap); Swimmer (Gallant) response (pegang bayi dalam posisi prone/murep dengan menopang perut bayi dengan tangan, elus sepanjang salah 1 sisi punggung bayi, bayi akan fleksi/menekuk seluruh tubuh ke arah bagian yang dielus; Crawling Reflex (bayi diletakkan di atas perut, bayi akan fleksi/menekukkan kedua kaki di bawahnya dan mulai merangkak). 

Sabtu, 28 April 2012

Ayah Menyusui

"Pengertian dan dukungan Ayah dalam upaya pemberian ASI eksklusif adalah suatu investasi yang berharga" (Dr William Sears).

Masih banyak ayah yang berpendapat bahwa menyusui adalah urusan ibu dan bayinya. Pendapat ini salah. Ayah merupakan bagian yang vital dalam keberhasilan atau kegagalan menyusui. Sebenarnya ayah berperan besar dalam menentukan keberhasilan menyusui, karena ayah akan turut menentukan refleks pengeluaran ASI (let down reflex) yang sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi atau perasaan ibu. Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan ASI dengan memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan praktis lainnya, seperti mengganti popok atau menyendawakan bayi. Pengertian tentang perannya yang penting ini merupakan langkah pertama bagi seorang ayah untuk dapat mendukung ibu agar berhasil menyusui secara eksklusif.

Keberhasilan menyusui juga memberikan berbagai manfaat bagi ayah, yaitu ekonomis, praktis dan tidak merepotkan. Ekonomis karena ASI mengurangi pengeluaran keluarga untuk membeli susu formula, perlengkapan untuk membuatnya, dan mengurangi biaya kesehatan untuk si bayi sebab bayi yang diberi ASI imunitasnya lebih tinggi daripada yang tidak diberi, selain itu resiko terkena diare juga lebih rendah. Praktis karena tidak perlu membuatkan susu di malam hari atau mencari warung yang buka tengah malam saat persediaan susu formula habis, ASI kan selalu ada dan tidak perlu beli. Tidak merepotkan karena saat bepergian tidak perlu repot membawa termos, kaleng susu, dot, sendok dan perlengkapan lain untuk membuat susu.

Ada beberapa cara 'ayah menyusui' membesarkan bayinya, diantaranya:
  1. setiap saat, siang atau malam bila bayi ingin minum ambillah bayi dan gendong ke ibunya untuk disusui,
  2. sendawakan bayi setelah menyusu, cara yang paling tepat dengan menggendong tegak kemudian perut bayi diletakkan pada pundak ayahnya,
  3. ganti popoknya sebelum atau sesudah bayi menyusu,
  4. gendong bayi dengan kain, biarkan ia merasakan kehangatan badan ayahnya,
  5. tenangkan bayi bila ia gelisah dengan cara menggendong, menepuk-nepuk, atau menggoyang-goyang tempat tidur goyangnya,
  6. sekali-kali mandikan bayi,
  7. biarkan bayi berbaring di dada ayahnya agar ia dapat mendengar detak jantung sang ayah, bunyi napas, dan kehangatan kulit ayahnya,
  8. biasakan memijat bayi Anda sejak baru lahir, bila mungkin sehari dua kali.
Untuk membesarkan seorang bayi, masih banyak yang dibutuhkan selain menyusui, seperti memberikan bayi ASI perah saat ibunya tidak ada di rumah, mengaja jalan-jalan di taman, membacakan buku cerita, mengajak bermain. Kecuali menyusui, semua tugas tadi dapat dikerjakan oleh ayah. Selamat menjadi Ayah Menyusui...!

Daftar Blog Saya