Welcome

This blog is about chids education. You can share yoer experience and information that correlate with children and their worlds. How to raise baby, negotiate with them to eat their foods, brush teeth before sleep, and so on. What a wonderfull world!

Kamis, 28 April 2011

WHAT CAN I DO FOR YOU?

Bagaimana agar kita dapat melejitkan potensi-potensi kecerdasan yang luar biasa dalam diri anak? Berbagai jalan ditempuh para ayah dan ibu untuk dapat mendongkrak kecerdasan anak. Susu dan suplemen yang diiklankan dapat meningkatkan kapasitas otak anak laris manis. Mulai dari susu khusus ibu hamil sampai dengan susu balita yang mengandung DHA dan AA.

Sekolah-sekolah dengan sistem pembelajaran yang digembar-gemborkan dapat merangsang kreatifitas dan mengembangkan kecerdasan anak, punya daftar waiting list karena kebanjiran murid. Begitu pula berbagai kursus dan klub-klub kursus bahasa dan bimbingan pelajaran sekolah tidak pernah kekurangan peminat.

Upaya-upaya aktif orangtua ini sebenarnya baik, namun bila memforsir tenaga dan pikiran anak hanya demi ambisi orangtua tentu saja dapat menjadi buruk akibatnya bagi anak. Bila ditambah dengan tuntutan orangtua malah dapat menekan potensi-potensi kecerdasan lain yang sebenarnya ada dan mungkin bahkan sangat besar dalam diri anak.

Oleh karena itu, orangtua mesti sigap mengobservasi anak, mengamati perkembangan anak tahapan demi tahapan. Perhatikan potensi kecerdasan apa yang menonjol pada diri anak? Mainan apa yang memunculkan ekspresi paling senang dari anak? Situasi bagaimana yang membuat anak paling tertarik, cepat merespon?

Orangtualah yang paling baik dalam menggali dan menyelami apa saja sesungguhnya kecerdasan yang menjadi potensi si kecil. Dengan mengenali potensi-potensi anak sejak dini kita dapat mengarahkan potensi-potensi kecerdasan anak yang luar biasa ini agar dapat melejit dengan optimal.
Di samping itu, kecerdasan anak sendiri erat dipengaruhi oleh tiga faktor pendukung, yaitu; hereditas atau keturunan, fisik atau terpenuhinya standar gizi dan kesehatan, serta stimulus atau rangsangan pengasah kecerdasan dari lingkungan. Hereditas adalah poin pertama dari tangga potensi kecerdasan anak. Anak memperoleh potensi kecerdasan dari orangtua. Kecerdasan ini utamanya diturunkan dari ibu. Misalnya, seorang anak yang memiliki orangtua dengan IQ 170 berpotensi untuk mempunyai IQ 170 juga. Begitu pula pelukis, penari, pemusik, besar kemungkinannya untuk menurunkan anak-anak yang memiliki kecerdasan gambar, gerak, dan musik. Namun, faktor hereditas ini baru berkembang optimal bila didukung kekuatan dua faktor lain yaitu faktor fisik dan stimulus.

Seperti yang sudah dijelaskan faktor fisik ini berupa kecukupan gizi dan kesehatan anak. Misalnya anak dengan potensi IQ 170 karena lahir dari ibu dengan IQ 170 namun bila sejak dalam kandungan ibu kurang memperhatikan makanan dan kesehatan diri dan janinnya, kemudian setelah lahir hidup pada lingkungan yang tidak sehat dan gizi buruk, potensi kecerdasannya bisa menurun. Sebab kurangnya asupan gizi dan kondisi yang tidak sehat dapat mengganggu pertumbuhan otak.

Otak menjadi pusat pengatur dan pengendali seluruh kemampuan manusia baik yang berwujud pemikiran logis, ekspresi perasaan, hingga keterampilan olah tubuh. Sehingga gangguan pada perkembangan otak tentu akan menurunkan pula kualitas kemampuan unsur-unsur penunjang kecerdasan. Perkembangan otak tumbuh sangat pesat di masa sebelum kelahiran, terbentuk 95% sempurna sampai usia anak kira-kira 2 tahun dan sisa penyempurnaan yang 5%nya terjadi sampai anak berusia sekitar 5-6 tahun. Karena itu jangan sampai ibu hamil dan anak balita hidup dalam kondisi gizi buruk karena akan mempengaruhi kecerdasan anak di masa mendatang.

Hal ketiga yaitu stimulasi yang didapatkan anak. Stimulasi yang diberikan pada anak dapat berupa pengalaman di alam terbuka, sentuhan penuh kasih sayang atau mengajak anak berbicara. Stimulus untuk merangsang kecerdasan bahkan bisa dilakukan sejak anak masih dalam kandungan. Sebab aliran darah ibu dan anak menjadi satu, rangsang syaraf telah terhubung, terbangun pula kontak batin melalui hubungan bonding antara ibu dan bayi, bahkan ayah dan bayi.

Janin yang sedang menendang-nendang dan kemudian dielus-elus, akan menjadi lebih tenang. Maka baik sekali bila janin juga kerap diberi rangsang sentuhan, diusap-usap oleh ayah ibunya. Begitu pula bila janin diajak bicara, efeknya sangat baik. Satu penelitian menunjukkan bayi-bayi yang sejak di kandungan dibacakan cerita 20 menit sehari ternyata lebih cerdas dari yang tidak diberi rangsang cerita.

Setelah kelahiran tentu lebih banyak rangsang yang bisa diberikan pada anak untuk memicu dan mengasah kecerdasannya. Pertumbuhan sel otak anak di dua tahun pertama kehidupan mereka berkembang sangat pesat, namun belum terbentuk jaringan-jaringan sel otak yang saling berhubungan. Agar saling berhubungan ada proses yang harus dilalui yakni proses belajar.

Untuk mengembangkan potensinya ini anak sudah mulai bisa dibacakan buku cerita saat dia berusia 1 tahun. Walaupun sepertinya anak belum mengerti, tapi sebenarnya otak anak dirangsang melalui bahasa buku yang biasanya tersusun baik. Dari situ anak akan mulai belajar memperbanyak perbendaharaan kata, mengenal struktur bahasa serta merangsang pengertian si anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya